Selamat Datang di Blog HIMASTA ITS

akses informasi yang semakin mudah tidak membuat HIMASTA ITS untuk lengah menghadapinya. blog ini hadir akan "hausnya" informasi mengenai kiprah HIMASTA ITS sekarang dan keinginan tulus kami untuk senantiasa berbagi pada warga dan stakeholders yang turut membangun HIMASTA ITS ini.
semoga ini akan menjadi media komunikasi yang baik dan bermanfaat bagi seluruh warga HIMASTA ITS khususnya dan Bangsa serta Negara Indonesia yang kucintai.

Rabu, 25 Agustus 2010

sebuah cerita dari berbek industri

Menimba ilmu di sebuah pabrik dengan produknya yang sudah diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia merupakan suatu kesempatan yang langka untuk dimiliki. Apalagi kunjungan tersebut melibatkan jumlah peserta yang cukup banyak daripada yang biasa mengunjungi pabrik tersebut. Meski hanya berlangsung singkat selama dua jam, namun kunjungan tersebut dapat menimbulkan kesan yang mendalam dibenak para peserta.


Itulah yang dialami 48 mahasiswa D3 Jurusan Statistika ITS Surabaya ketika melakukan kunjungan (Factory Tour) di PT. Philips Indonesia (biasa disebut Philips Lighting Surabaya) yang bertempat di area Berbek Industri Waru, Sidoarjo, rabu (21/7). Diterima pada pukul 08.00 oleh pihak manajemen pabrik, kunjungan dimulai dengan brifing mengenai keselamatan kerja (safety briefing) di Safety Corner disertai oleh pemberian Alat Pelindung Diri (APD) sebagai salah satu bentuk antisipasi untuk menghindari terjadinya kecelakaan pada saat kunjungan berlangsung. Kemudian kunjungan dilanjutkan ke pabrik pembuatan GLS (General Lighting Service) atau lampu pijar dan VTL (Vertical Tubular lamps) yang biasa disebut lampu neon. Kedua jenis lampu ini merupakan jenis lampu yang laris dipasaran baik dipasar domestik maupun intenasional. Sebagai pabrik dengan kapasitas produksi lampu GLS terbesar di dunia PT. Philips Indonesia - Surabaya diharapkan bisa turut memenuhi kebutuhan akan lampu (GLS dan VTL) diseluruh dunia.

Sebenarnya masih ada satu pabrik lagi, yaitu pabrik kaca lampu (glass factory) yang merupakan salah satu pabrik glass terbesar yang dimiliki Philips, namun karena waktu yang terbatas rombongan kembali ke ruangan. Selama kurang lebih satu jam mengelilingi pabrik, rombongan dibawa oleh pihak manajemen ke sebuah ruangan yang bernama Candradimuka. Kata Candradimuka memang familiar didunia pewayangan sebagai tempat penggodokan ilmu seorang gatot kaca menjadi seorang kesatria yang disegani. Begitulah kiranya ketika pihak manajemen terinspirasi untuk memberikan nama candradimuka pada ruangan ini. “candradimuka ini merupakan tempat pelatihan atau training untuk semua karyawan”, terang M. Djoko Purwono, salah satu perwakilan manajemen PT. Philips Indonesia ketika ditanyakan mengenai fungsi ruang candradimuka ini.

Sesi tanya jawabpun dimulai dalam ruangan itu. Antusiasme muncul dari para mahasiswa mempertanyakan mengenai pengalaman mereka melihat secara langsung selama satu jam melihat proses produksi lampu. “bagaimana PT. Philips melakukan planning dan business process produksinya mengingat pemakaian gas dan listrik sebagai bahan bakar cukup dominan disana?apakah fluktuasi harga listrik dan gas akan mempengaruhi juga harga produk yang akan ditawarkan ke konsumen?Bagaimana PT. Philips memanajemen pemakaian mesin produksi yang pemakaiannya dilakukan selama 24 jam dan juga memanajemen para pegawainya untuk senantiasa termotivasi melakukan yang terbaik dalam bidang yang digelutinya?Bagaimana proses perekrutan pegawai dan SDM seperti apa yang dibutuhkan oleh PT. Philips Lighting Indonesia”, beberapa pertanyaan diatas yang muncul pada sesi tersebut terjawab dengan tuntas dan terperinci oleh manajemen yang memang pada waktu sesi tersebut pihak manajemen diwakili oleh para manager yang mewakili masing-masing bidangnya misalnya bagian Produksi, HR, Supply Chain n planning process n product&quality improvement. Meskipun secara jujur penulis mengakui ada beberapa istilah yang dipergunakan belum cukup familiar ditelinga kami. Its okey, yang terpenting sebuah pengalaman yang berharga telah kami dapatkan dari sebuah industri/pabrik kelas dunia dengan serentetan penghargaan dari pemerintah dan duna internasional yang telah mereka dapat. Dan sekali lagi kamipun yakin bahwa PT. Philips Indonesia di Surabaya ini adalah benar-benar salah satu perusahaan Philips kelas dunia.


Penyerahan cinderamata yang diwakili oleh bapak Abdul Najib (HR Manager PT. Philips Indonesia) kepada bapak wahyu wibowo (dosen jurusan Statistika ITS)


Suasana tanya jawab di ruang candradimuka

Did you know?
Dibalik keberhasilan PT. Philips Indonesia - Surabaya dalam menunjukkan eksistensinya sebagai world class factory, tentu tidak bisa dilepaskan dari kerjasama tim antara pimpinan dan pegawai serta semua unsur didalamnya. Tetapi, tahukah anda? Dibalik kesuksesan itu ilmu statistika dan statistician khususnya sangat berperan didalamnya. “ilmu statistika dibutuhkan disemua lini di perusahaan ini. HR, planning process, customer care improvement, product quality, supply chain dll”, terang M. Djoko Purwono, alumnus statistika ITS yang sekarang menjabat sebagai Quality, Environment, Health & Safety Systems manager/QMR/EMR . Hal senada juga disampaikan bapak Dadik juga salah satu alumnus Statistika ITS yang sekarang menjabat sebagai Country Reward manager (HR Management) PT. Philips Lighting Surabaya, “hampir di semua lini di PT. Philips Lighting Surabaya alumni statistika ITS telah mampu mencapai posisi kunci dan penting dalam bidangnya atau sebagai manager. Juga Pak Tony yang bertanggung jawab pada customer handling dan product management, beliau merupakan lulusan D3 Statistika ITS dan merupakan lulusan wajib militer pada zamannya”. Sosok seperti pak Tony ini bisa dijadikan sebagai seorang motivator bahwa lulusan D3pun bisa mencapai posisi penting disebuah PMA Multinasional seperti PT. Philips Indonesia. Namun kesadaran untuk senantiasa berusaha mengupgrade kemampuannya, beliapun melanjutkan jenjang pendidikannya ke jenjang S1. Sebenarnya masih ada alumni statistika yang lain, tapi sayang tidak bisa hadir dalam forum tersebut dikarenakan kesibukan masing-masing, termasuk ada yang sudah dipindah ke PT Philips Indonesia di Jakarta.

So, ini bisa dijadikan motivasi nantinya bahwa ilmu statistika sangat bermanfaat tidak hanya di dunia industri tapi juga bidang yang lain. Tinggal bagaimana caranya kita mengkombinasikan ilmu itu dengan softskill yang kita miliki. Ketika masuk di sebuah perusahaan IP dan persyaratan yang lain hanyalah entry point saja, selanjutnya softskill anda akan menentukan kedepannya apakah anda layak jadi seorang leader atau tidak.

Dengan melihat kenyataan di atas, sejak sekarang kita harus bersiap diri untuk menyongsong masa depan kita dengan berbekal ilmu statistika sebanyak mungkin sebagai entry point kita, juga ilmu lain yang bermanfaat terutama ilmu mengenai leadership dan people skill untuk memaksimalkan karier dan mencapai cita-cita, tidak harus belajar di kampus saja, aktif di organisasi apapun adalah wadah yang baik untuk menggembleng softkill kita. Makanya penting bagi mahasiswa sejak sekarang sudah harus bermimpi untuk menentukan cita-cita, target karier dan action plannya. Menjadi manager di perusahaan PMA multinasional seperti PT. Philips Indonesia bisa menjadi salah satu pilihannya.

Semoga secuil kisah ini dapat bermanfaat nantinya. Bagi siapapun yang membaca dan membutuhkan motivasi untuk melangkah lebih baik kedepan. Hidup Statistika ITS, Kiprahmu menggema

Terima kasih,
Aditya Rangga Prakoso
Mahasiswa D3 Statistika ITS
aditya.rangga0508@gmail.com






Free counters