Selamat Datang di Blog HIMASTA ITS

akses informasi yang semakin mudah tidak membuat HIMASTA ITS untuk lengah menghadapinya. blog ini hadir akan "hausnya" informasi mengenai kiprah HIMASTA ITS sekarang dan keinginan tulus kami untuk senantiasa berbagi pada warga dan stakeholders yang turut membangun HIMASTA ITS ini.
semoga ini akan menjadi media komunikasi yang baik dan bermanfaat bagi seluruh warga HIMASTA ITS khususnya dan Bangsa serta Negara Indonesia yang kucintai.

Selasa, 24 November 2009

Menggugat Peran Matematika dalam Ekonomi

Berbagai teori keuangan yang dibangun beberapa dekade terakhir ternyata telah menggantikan begitu banyak pengalaman, intuisi dan akal sehat yang dimiliki manusia dengan “model-model matematis” yang ternyata memiliki kemampuan yang tidak lebih baik dari astrologi dalam meramalkan kondisi pasar keuangan di masa depan. Model-model itu berdasarkan asumsi bahwa segala sesuatu akan berjalan dalam kerangka normalitas tertentu. Padahal di alam nyata, hal yang normal sering kali tidak terjadi. Semakin rumit dan kompleks model ekonometri yang dibangun, tidak serta-merta akan semakin akurat ramalan ekonomi yang diprediksi. Pasalnya, di masa mendatang akan semakin banyak kejadian langka yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya oleh para pelaku pasar finansial.

Munculnya keraguan akan manfaat matematika dalam ekonomi, salah satunya karena para akademisi di bidang keuangan (yang sering kali juga mendapat Nobel ekonomi) hanya sibuk dengan dalil matematika yang mereka bangun dengan segala turunannya, yang sedikit sekali berinteraksi dengan dinamika kenyataan yang ada di pasar. Teori keuangan seakan-akan dibangun dalam suatu laboratorium matematika, di mana para akademisi keuangan dengan bantuan perangkat komputer yang semakin canggih dapat bebas bermain-main dengan berbagai logika matematika yang kompleks, yang terkadang terlepas dari kondisi pasar keuangan yang ada. Sehingga, yang dihasilkan hanyalah suatu permainan matematika, tanpa mampu menyolusi persoalan riil yang dihadapi dunia keuangan.

Pada akhirnya, karena semuanya itu hanya permainan matematika, suatu teori diterima bukan karena mampu menjelaskan dan meramalkan kondisi empiris yang dihadapi. Melainkan, lebih karena para peneliti dan akademisi keuangan, setelah berdebat di antara mereka, menganggap teori tersebut adalah sesuatu yang benar dan dapat diterima bersama. Sementara di dunia nyata, dalam transaksi yang terjadi di pasar modal, model sering hanya dilihat sebagai mainan eksperimental, bukan doktrin kaku yang tidak bisa diubah. Dengan demikian, ada kesenjangan antara apa yang terjadi dalam perdebatan akademis dengan dinamika pasar yang berlangsung. Oleh karenanya, peran perangkat kuantitatif di bidang keuangan harus mulai dikaji ulang, dipertimbangkan dan dievaluasi lagi.

Buku karya Pablo Triana ini dapat dianggap sebagai kelanjutan buku best seller berjudul The Black Swan karya Nassim Taleb (telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia), yang membantai habis teori derivatif dari Black-Scholes-Merton yang suatu kali pernah dianggap sebagai teori keuangan sangat canggih, sehingga penemunya memperoleh Nobel di bidang ekonomi. Di bagian akhir buku ini juga dibahas tentang kemungkinan menghapus hadiah Nobel di bidang ekonomi, karena dianggap tidak memberi kontribusi nyata bagi kemajuan umat manusia.

Secara umum, buku ini hadir untuk memberi alternatif pendekatan terhadap kemandulan teori keuangan saat ini dalam menjelaskan kondisi krisis keuangan global yang terjadi, karena teori lama ternyata tidak mampu memberi penjelasan memadai atas fenomena yang terjadi. Perdebatan teoretis hanya mampu mengumpulkan berbagai dalil keuangan yang semakin kompleks dan rumit tanpa mampu menyolusi persoalan yang dihadapi.

Buku ini mengajak pembacanya untuk kembali menggunakan berbagai pengalaman, akal sehat dan intuisi yang baik dalam membaca dan menyelesaikan masalah ekonomi keuangan. Tidak sekadar mendasarkan diri pada dalil matematika dengan berbagai asumsi yang acap berbeda dari kondisi riil yang terjadi di lapangan ekonomi keuangan.


Judul Buku : Lecturing Birds on Flying : Can Mathematical theories destroy the financial markets?
Pengarang : Pablo Triana
Penerbit : John Wiley & Sons Inc., Cetakan I, Mei 2009
Jumlah Halaman : xIviii + 350 halaman
penulis resensi :Eko Widodo


swa.co.id










Tidak ada komentar:

Posting Komentar