Selamat Datang di Blog HIMASTA ITS

akses informasi yang semakin mudah tidak membuat HIMASTA ITS untuk lengah menghadapinya. blog ini hadir akan "hausnya" informasi mengenai kiprah HIMASTA ITS sekarang dan keinginan tulus kami untuk senantiasa berbagi pada warga dan stakeholders yang turut membangun HIMASTA ITS ini.
semoga ini akan menjadi media komunikasi yang baik dan bermanfaat bagi seluruh warga HIMASTA ITS khususnya dan Bangsa serta Negara Indonesia yang kucintai.

Minggu, 21 Februari 2010

Menunjukkan Kekuatan Statistika Melalui Seminar

Himpunan Mahasiswa Statistika (Himasta) ITS hari ini akhirnya bisa bernafas lega. Pekan Raya Statistika (PRS) 2010 yang digelar sejak awal Februari lalu, akhirnya sampai pada puncaknya. Setelah dibuka oleh Statistics Competiton 2010 dan diikuti oleh serangkaian kegiatan lainnya, PRS ditutup dengan dihelatnya Seminar Statistician Power in Financial Market and Quality Manajemen System, Sabtu (20/2).

Gedung Pasca Sarjana, ITS Online - Sekitar 250 peserta yang berasal dari berbagai kalangan turut serta dalam seminar ini. Tak heran, karena pada pada acara ini dihadirkan pembicara yang memang sangat kompeten di bidang financial market dan quality manajemen system. Peserta yang hadir memang didominasi oleh mahasiswa Jurusan Statistika ITS, baik dari program D3, S1, sampai S2. Namun ada beberapa peserta yang juga berasal dari jurusan lain, bahkan para pegawai Badan Pusat Statistika (BPS) pun turut serta menuntut ilmu di seminar yang satu ini.

Sesuai judulnya, seminar ini membahas tentang bagaimana peran statistika dalam bidang financial dan manajemen. Demi mendukung tersampainya materi tersebut, dihadirkan Kresnayana Yahya, Agus Edi Sumanto, dan M Djoko Purwono selaku pembicara. Kresnayana Yahya yang merupakan CEO Enciety Business Consultant sekaligus dosen Jurusan Statistika ITS, menyampaikan materi tentang financial power and quality imperative.

Materi tentang financial market disampaikan oleh M. Djoko Purwono selaku Q-EHS System & Conformance Manager PT Philips Indonesia, sedangkan materi quality manajemen system disampaikan oleh Agus Edi Sumanto selaku Direktur Utama PT Asuransi Takaful Keluarga Indonesia yang terletak di Jakarta. Keduanya merupakan alumni Jurusan Statistika ITS.

Dr Sony Sunaryo selaku Ketua Jurusan Statistika mengungkapkan bahwa judul seminar ini sudah cukup untuk menggambarkan seberapa peran statistika bagi berbagai disiplin ilmu. “Terutama yang akan dibahas disini adalah bidang ekonomi dan industri,” tutur Sony. Menurut Sony, lulusan Statistika memang cukup berkompeten bila diajak untuk masuk ke dunia ekonomi dan industri karena mata kuliahnya pun banyak yang mencakup bidang ekonomi dan industri.

Ketua Panitia acara ini, Febrianto, juga mengungkapkan hal yang senada dengan Sony. “Tujuan diadakannya seminar ini salah satunya adalah sebagai pengetahuan bagi mahasiswa tentang keluasan ilmu statistika, terutama dalam hal keungan dan manajemen sistem,” ujar mahasiswa angkatan 2008 ini. Dan Febrianto juga berharap, bahwa nantinya mahasiswa Jurusan Statistika lebih mengetahui tentang perannya sebagai seorang calon ahli statistika.

Seminar yang terselenggara berkat kerjama antara Jurusan Statistika ITS, Himasta ITS, dan PT Philips Indonesia ini, memiliki konsep yang cukup unik. Kedatangan penonton yang disambut dengan gamelan khas Jawa merupakan salah satu buktinya.

Sang pembawa acara pun memakai kostum tradisional daerah. Kebaya bagi yang wanita, blangkon bagi yang pria. Tak hanya itu saja, di tengah acara pun para peserta disuguhi tarian tradisional Bali yang dibawakan langsung oleh mahasiswa Jurusan Statistika. Satu lagi, sebelum pembukaan para peserta diminta untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya sambil berdiri.(sat/fn)






Free counters







Senin, 15 Februari 2010

Statistician power in financial markets and quality management system


Seminar ini dilatarbelakangi oleh adanya sebuah peluang yang bisadimanfaatkan seorang statistician untuk berkiprah lebih di dunia kerja.Misalnya pada bidang financial markets. Dalam benak berbagai kalangan masih menilai bahwa financial markets adalah eksklusivitas/pangsa
pasar kerja bagi lulusan fakultas ekonomi sebuah perguruan tinggi. Perubahan paradigma itulah yang akan menjadi goal setting pada seminarini. Bagi teman-teman yang sedang menempuh studinya di jurusan statistikaITS, dengan adanya seminar ini mereka akan mendapat wawasan lebih terkaitkiprah keilmuan statistika di dunia financial markets dan quality management itu seperti apa.Termasuk melihat keunggulan seorang statistician yang berperan pentingpada decission making process untuk sebuah kebijakan di perusahaan. Danbagi kalangan umumnantinya diharapkan mereka mengerti bahwa seorangstatistician bukanlah berkutik seputar angka saja seperti orang matematikmelainkan seorang statistician ternyata bisa berbuat/menganalisis lebihterkait penghitungan data ini akan menimbulkan dampak apa kedepanya. Seorangkresnayana yahyapun mengatakan dalam sebuah talkshow dengan siswa-siswi SMApeserta Statistics Competition yang diselenggarakan juga oleh HIMASTA ITSbahwa “statistika adalah ilmu yang berprospek sangat cerah dibandingkanbidang keilmuan di jurusan lain di ITS ini. Karena memang seorangstatistician akan dibutuhkan baik sekarang maupun kedepannya. Pada jaman ini butuh sebuahtransparansi terkait apapun dan apa yang disampaikan haruslah speak andaction with data”. 

so..jangan lewatkan 






Free counters







Selasa, 02 Februari 2010

Inspirasi Kresnayana Yahya : Service Occupation


Enciety.com - 01/02/2010 15:24

CAFTA banyak dibicarakan, banyak orang ribut karena produk China masuk, namun sedikit orang ribut karena SDM luar masuk. Termasuk SDM yang akan mengisi pekerjaan-pekerjaan services. Apalagi saat ini masih banyak orang beranggapan bahwa kerja harus di sektor industri, dan enggan memilih pekerjaan services. Di masa mendatang, pekerjaan services akan menjadi tren, makin bersaing dengan SDM asing yang kompeten dan profesional. Demikian sari pembuka inspirasi Kresnayana Yahya, 29 Januari 2010, Jumat Pagi di Radio Suara Surabaya FM 100, dipandu oleh Restu Indah.



Pekerjaan services dibutuhkan dalam era creative economy, yaitu ekonomi yang komponen terbesarnya bersumber dari desain, yang timbul dari buah pikiran manusia. Sehingga saat ini memulai usaha tidak harus dimulai dengan membeli mesin atau mengumpulkan modal. Saat ini berusaha sendiri bisa, ada komputer, network, internet dan software yang mendukung. Manusia-nya menjadi super penting. Services Occupation mewajibkan manusianya kreatif dan empati, peduli dengan orang lain.

Membentuk manusia yang kreatif dan empati menjadi hal yang sangat penting. Hilangnya kepekaan terhadap orang lain dan makin individualistis makin dirisaukan sebagian orang. Perlu panduan untuk mulai, di mana hal ini tidak bisa dibebankan pada sekolah. Sekolah sudah terbebani dengan beragam kompleksitas. 

Menurut Kresnayana Yahya keluarga harus memegang peranan, keluarga perlu memberikan kesempatan anak untuk peduli orang, kreatif dan mau melayani orang. Keluarga juga diharapkan mempersiapkan anak menjadi orang yang mampu memahami bahwa bekerja itu berdasarkan kekuatan ilmu, kekuatan kreatifitas dan kekuatan peduli melayani orang. Keluarga juga makin penting untuk mendesain aktivitas anak, khususnya beragam aktivitas yang banyak bertemu atau bersosialisasi dengan orang, sehingga anak terhindari dari over domination, tidak peduli lingkungan apalagi tidak peduli masa depan. 

Tidak hanya dibutuhkan manusia yang canggih dalam menghadapi kompetisi. Canggih ini musti dilihat dari sisi yang konstruktif, kalau pintar sendiri, tapi tidak pintar memahami orang lain juga tidak bermanfaat. Kepandaian akan bermanfaat, kalau kita mampu memahami kebutuhan orang lain, kemampuan imaginatif tentang manusia, jelas Kresnayana Yahya menambahkan.

Memahami kebutuhan ini menjadi penting, sehingga pendidikan juga harus berubah. Seringkali kita ini tidak punya pemandu. Harus makin adaptif dengan perubahan, sehingga tidak terpaku pada akreditasi. Sehingga kedepan makin profesional, pendidik juga makin bagus. Industri juga harus makin adaptif. Misalnya sistem gaji, bukan hanya dinilai dari jam kerja, harus performance based. Era creative economy menuntut kreatifitas dan performance, bukan hanya soal jam kerja atau ijazah.

Di akhir dialog, Kresnayana Yahya mengatakan bahwa kita harus mulai mengerti orang dulu sebelum ingin dimengerti orang. Pekerjaan services membutuhkan kemampuan memahami manusia. Di bidang tourism, diperlukan image yang bagus dalam melayani, memahami orang yang ingin melihat keaslian dan keunikan culture Indonesia. Pelayanan di bengkel, loketnya masih seperti loket industri, harus dibuat lebih manusiawi. Praktek dokter, masih ada yang customer service-nya di jaga pak Bon, belum ada prioritas penanganan pasien. Pendidik yang berhasil, pendidik yang bisa memahami siswanya, kalau cuman technical, maka akan gagal. Era di mana industri harus mengutamakan empati, harus merubah paradigma.

Sehingga dalam era creative economy, hendaknya kita mulai mengerti diri sendiri, untuk mengerti orang lain. Penting memahami bagaimana harus bergaul, sehingga bisa sensitif dengan manusia dan memberikan manfaat. (unung@enciety.com)





Free counters







Senin, 01 Februari 2010

HIMASTA Gelar Penyisihan StaTion di Denpasar


Sebanyak 1064 siswa SMA mengikuti babak penyisihan Statisctics Competiton (StaTion) 2010 yang serentak dilaksanakan di delapan kota se-Jawa dan Bali , Minggu (31/1).  

Denpasar, ITS Onine - Denpasar menjadi salah satu kota tempat diselenggarkannya babak penyisihan StaTion 2010, selain Jakarta, Yogyakarta, Pamekasan, Malang, Madiun, Jember, dan Surabaya. Bertempat di SMA Negeri 1 Denpasar, babak penyisihan StaTion 2010 regional Denpasar diikuti oleh segenap siswa dari berbagai SMA di Bali.


“Antusiasme siswa-siswa di Bali mengikuti StaTion 2010, khususnya Denpasar, cukup besar. Mengingat StaTion 2010 merupakan StaTion perdana yang kami selenggarakan,” ujar Fourina Ayu Novianti, panitia inti StaTion 2010 regional Denpasar. “Jika ditotal, peserta se-Jawa dan Bali ada 532 tim, dimana satu tim terdiri dari dua orang,” tambahnya.

Menurut Fourina, mendapatkan peserta sejumlah itu bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, sejumlah jurusan di ITS juga menggelar event yang serupa. Seperti Jurusan Matematika yang akan menghelat Olimpiade Matematika ITS, Jurusan Kimia yang akan menggelar National Chemistry Chalenge, atau Jurusan Teknik Mesin dengan Mechanical Competition-nya yang akan diselenggarakan beberapa pekan mendatang. “Itu artinya kami harus berebut peserta dengan jurusan-jurusan lain di ITS,” imbuh mahasiswa angkatan 2008 ini.

Terselenggaranya babak penyisihan StaTion 2010 di delapan kota se-Jawa dan Bali, dimanfaatkan oleh Himpunan Mahasiswa Statistika (Himasta) untuk melakukan roadshow. “Roadshow ini bertujuan untuk mengenalkan Jurusan Statistika ITS ke siswa-siswa SMA, mengingat belum banyak siswa SMA yang mengetahui tentang prospek lulusan Jurusan Statistika,” ujar Dana Setiawan selaku Kepala Departemen Hubungan Masyarakat Himasta, yang kebetulan juga menjadi panitia regional Denpasar.

Pada akhir acara didapat tim dengan skor tertinggi, yaitu tim yang berasal dari SMA Negeri 5 Denpasar. Adalah Rahmadya Karisma Haris dan Ni Putu Paramitha Cintya Devi yang tergabung dalam tim tersebut. “Tentu saja perasaan kami senang. Bisa berangkat ke ITS mewakili sekolah kami adalah kebanggaan tersendiri,” ujar Rahmadya. Tim inilah yang nantinya akan mewakili regional Denpasar untuk mengikuti babak Semifinal yang akan dihelat di Jurusan Statistika pada Sabtu (6/2) mendatang. (sat/fay)





Free counters